Gesek Tunai Kartu Kredit: Alternatif yang Menarik tapi Berbahaya

duipee
Kartu kredit, menjadi magnet utama bagi banyak orang dengan janji kemudahan pembayaran dan bonus menarik. Selain itu, keberadaan fitur tarik tunai dari kartu kredit semakin menambah daya tarik. Namun, tahukah Anda bahwa ada cara lain yang mungkin kurang dikenal, yaitu gesek tunai? Mari kita bahas lebih lanjut apa sebenarnya gesek tunai kartu kredit itu.

Apa Itu Gesek Tunai Kartu Kredit?



Jadi, gesek tunai (dikenal dengan istilah Gestun) adalah metode unik untuk mengambil uang tunai dari kartu kredit, namun melalui mesin Electronic Data Capture (EDC). Berbeda dengan tarik tunai melalui ATM, gesek tunai bisa dilakukan di berbagai merchant yang bekerja sama dengan bank, biasanya toko atau outlet tertentu.

Kelebihan gesek tunai? Pertama, biaya yang dibebankan lebih rendah. Jika tarik tunai melalui ATM mengenakan bunga sekitar 2,9% dan biaya administrasi sekitar 4%, gesek tunai hanya membebankan 2% untuk keduanya. Selain itu, tak ada batasan limit yang mengikat, membuatnya lebih fleksibel. Biaya administrasi juga langsung dipotong, sehingga Anda menerima jumlah uang yang sudah dikurangi biaya tersebut.

Dengan segudang kelebihan tersebut, tak heran gesek tunai menjadi alternatif menarik bagi mereka yang membutuhkan uang cepat.


Cara Kerja Gesek Tunai



Cara kerja gesek tunai sebenarnya cukup simpel. Anda berbelanja di merchant yang menerima pembayaran dengan kartu kredit dan mengindikasikan kepada kasir bahwa Anda ingin melakukan gesek tunai. Kasir akan mengambil kartu kredit Anda, menggeseknya melalui mesin EDC, dan proses validasi transaksi pun dimulai. Setelah itu, Anda akan menerima uang tunai, meskipun jumlahnya lebih sedikit karena potongan biaya administrasi.

Namun, perlu diingat bahwa meski gesek tunai mengikuti prinsip umum penggunaan kartu kredit, praktik ini sebenarnya melanggar peraturan di Indonesia.

Apakah Gesek Tunai Legal di Indonesia?



Sayangnya, jawabannya tidak. Gesek tunai dilarang oleh Bank Indonesia sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No.14/2/2012 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK). Menurut peraturan ini, kartu kredit seharusnya digunakan sebagai alat pembayaran, bukan sebagai fasilitas pinjaman uang tunai. Oleh karena itu, mengambil uang tunai dengan nilai lebih dari yang digunakan untuk berbelanja dianggap melanggar peraturan.

Larangan ini bukan tanpa alasan. Gesek tunai rawan disalahgunakan, baik untuk pencucian uang maupun sebagai modus penipuan. Oleh karena itu, baik gesek tunai offline maupun online dilarang di Indonesia.

Mengapa Gesek Tunai Sebaiknya Dihindari?



Meskipun terlihat sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang, gesek tunai sebaiknya dihindari atas beberapa alasan yang cukup serius.
  • Memancing Perilaku Konsumtif: Gesek tunai dapat memicu perilaku belanja impulsif, tanpa pertimbangan matang. Tagihan atas uang yang diambil dengan gesek tunai tetap akan ditagihkan dengan bunganya.
  • Memancing Kredit Macet: Konsumsi yang tidak terkendali dapat menimbulkan kredit macet, terutama jika gestun digunakan. Biaya transaksi, biaya bunga, dan biaya administrasi tambahan dari merchant dapat membengkak, menambah beban finansial.
  • Memperburuk Profil Kredit: Nasabah dengan kredit macet akan menghadapi kesulitan mendapatkan kredit lainnya di bank atau lembaga keuangan lain. Status kredit dalam satu produk perbankan dapat mempengaruhi status kredit lain yang diajukan nasabah.
  • Rawan Penipuan: Gesek tunai rawan menjadi modus penipuan atau pencucian uang. Dana yang diperoleh dari gesek tunai dapat dimanfaatkan untuk kegiatan ilegal.
  • Potensi Bahaya terhadap Perekonomian Nasional: Jika gesek tunai dilegalkan, dapat meningkatkan jumlah uang beredar dan berpotensi menimbulkan inflasi. Selain itu, risiko gagal bayar massal dapat merusak industri perbankan nasional.

Kesimpulan

Meski gesek tunai menawarkan kenyamanan dalam mendapatkan uang tunai secara cepat, risikonya jauh lebih besar. Bank Indonesia melarang praktik ini dengan alasan yang jelas. Sebagai gantinya, sebaiknya kita lebih bijak dalam mengelola keuangan pribadi, mempertimbangkan alternatif lain seperti dana darurat atau asuransi untuk kebutuhan mendesak. Ingatlah, keamanan finansial jangka panjang lebih penting daripada solusi cepat namun berisiko tinggi.


Pertanyaan Umum

Bagaimana cara menyiapkan dana darurat yang efektif?
Menyiapkan dana darurat yang efektif dapat dimulai dengan menetapkan tujuan keuangan bulanan untuk dana darurat. Tentukan jumlah yang dianggap cukup untuk menutup pengeluaran sehari-hari selama beberapa bulan. Simpan dana darurat tersebut di rekening terpisah agar tidak tergoda untuk menggunakannya. Perbarui secara berkala jumlah dana darurat sesuai dengan perubahan kebutuhan dan kondisi keuangan.

Apa alternatif lain yang bisa digunakan selain gesek tunai?
Alternatif lain yang lebih aman adalah menggunakan fasilitas pinjaman yang disediakan oleh bank atau lembaga keuangan terpercaya. Selain itu, pertimbangkan opsi pinjaman dari teman atau keluarga dengan kesepakatan yang jelas. Sebagai langkah preventif, kembangkan juga kebiasaan menabung dan investasi jangka panjang untuk membangun kestabilan finansial.

Apa yang harus dilakukan jika telah menggunakan gesek tunai dan menghadapi kesulitan pembayaran?
Jika mengalami kesulitan pembayaran setelah menggunakan gesek tunai, segera hubungi pihak bank atau penerbit kartu kredit untuk membahas opsi pembayaran atau rencana pelunasan yang dapat disepakati bersama. Jangan biarkan tagihan menumpuk karena dapat berdampak negatif pada profil kredit. Berkomunikasi terbuka dengan pihak terkait dapat membantu menemukan solusi yang sesuai.

Bagaimana cara meningkatkan kesadaran finansial agar tidak terjebak dalam praktik gesek tunai?
Untuk meningkatkan kesadaran finansial, mulailah dengan membuat anggaran bulanan yang jelas dan patuhi rencana tersebut. Pelajari tentang manajemen keuangan pribadi dan investasi untuk memahami cara mengelola uang dengan bijak. Jangan tergoda dengan penawaran yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan, dan selalu pertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari setiap keputusan finansial.

Apakah ada perubahan regulasi terkait penggunaan kartu kredit dan gesek tunai di masa mendatang?
Untuk mendapatkan informasi terkini mengenai regulasi terkait kartu kredit dan gesek tunai, disarankan untuk secara rutin memantau situs web resmi Bank Indonesia atau sumber berita keuangan terpercaya. Regulasi mengenai keuangan dapat mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kebijakan pemerintah, oleh karena itu, tetap terinformasi sangat penting dalam mengelola keuangan pribadi.


عروة البارقي Tags
Pinjaman Dana Tunai .info