Invoice Financing dalam P2P Lending: Solusi Smart untuk Mengelola Arus Kas Bisnis

duipee
Dalam dunia bisnis, arus kas memainkan peran sentral sebagai penentu kesehatan finansial sebuah perusahaan. Fluktuasi arus kas, dari pelanggan ke perusahaan dan selanjutnya ke supplier, dapat menjadi tantangan serius ketika pembayaran dari pelanggan terhambat. Ketika arus kas macet, perusahaan dapat kesulitan memenuhi kewajiban pembayaran gaji pegawai dan membeli bahan baku untuk kelancaran operasional. Invoice financing melalui platform Peer-to-Peer (P2P) lending hadir sebagai solusi cerdas untuk mengatasi situasi ini.

Apa Itu Invoice Financing?



Invoice financing merupakan metode pinjaman yang melibatkan pihak ketiga, di mana invoice atau tagihan pembayaran konsumen digunakan sebagai jaminan. Dengan kata lain, perusahaan dapat mendapatkan dana dengan menjadikan tagihan sebagai aset yang dapat diuangkan. Proses ini juga dikenal sebagai account receivable financing.

Pihak ketiga ini bisa berupa bank atau, yang semakin populer, perusahaan P2P lending. Biasanya, perusahaan yang menjual produk dalam jumlah besar, seperti wholesaler dan BUMN, memanfaatkan invoice financing karena pembayaran dari konsumen memerlukan waktu tertentu.

Cara Kerja Invoice Financing dalam P2P Lending



Sebelum memahami cara kerja invoice financing, mari pahami beberapa istilah dalam P2P Lending:


Langkah-langkah pengajuan invoice financing dalam P2P Lending melibatkan:

  1. Perusahaan mengirimkan tagihan kepada pelanggan dan menyalinnya untuk dikirimkan kepada pihak penyedia pinjaman.
  2. Pihak penyedia pinjaman memberikan virtual account kepada perusahaan, memeriksa dokumen invoice, dan menentukan jumlah pinjaman dan tingkat risiko.
  3. Setelah persetujuan, P2P Lending menawarkan produk invoice financing kepada lender (investor) dengan fund fact sheet.
  4. Dana dapat dicairkan jika minimal 70% atau 100% dari maksimal pendanaan tercapai.
  5. Pada tanggal jatuh tempo, pelanggan (payor) membayar tagihan melalui virtual account.
  6. Dana masuk ke platform dan dibagikan kepada para lender.

Perlu diingat bahwa jumlah pinjaman biasanya tidak sama dengan total tagihan dalam invoice, dan pelanggan harus melunasi lebih cepat dari term of payment yang ditetapkan.

Keuntungan Invoice Financing Bagi Peminjam



  • Memperoleh Pinjaman Jangka Pendek: Mengatasi kebutuhan keuangan jangka pendek untuk membayar gaji, bahan baku, dan biaya operasional lainnya.
  • Memanfaatkan Aset "Nganggur": Mengonversi tagihan yang belum dibayar menjadi tambahan cash flow, tanpa memerlukan jaminan aset tetap.
  • Mitigasi Risiko: Mengurangi risiko telat bayar atau gagal bayar dari konsumen besar dengan memindahkan tanggung jawab pembayaran kepada pihak P2P lending.

Keuntungan Bagi Pendana (Lender) dalam P2P Lending



  • Pendapatan Pasif: Mendapatkan pendapatan pasif melalui pinjaman kepada perusahaan, dengan potensi pendapatan lebih besar dibandingkan investasi tradisional.
  • Bantuan Operasional Perusahaan: Membantu perusahaan yang kesulitan akibat gagal bayar konsumen.
  • Diversifikasi Portofolio: Diversifikasi investasi dengan berpartisipasi dalam P2P Lending, selain pasar modal dan pasar uang.

Dua penyedia layanan P2P lending terkemuka untuk invoice financing adalah Investree dan Akseleran. Dengan memahami potensi dan prosesnya, invoice financing melalui P2P lending menjadi solusi cerdas untuk menjaga kesehatan arus kas dan meningkatkan daya tahan bisnis Anda.


عروة البارقي Tags
Pinjaman Dana Tunai .info