CVV atau CVC dalam Kartu Kredit: Pentingnya dan Tips Menjaga Keamanan

duipee
Sebagai pengguna kartu kredit, kita selalu diingatkan untuk melindungi informasi penting demi mencegah penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Nomor PIN, nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, kode OTP, dan yang terakhir, nomor CVV atau CVC, semuanya merupakan bagian dari rahasia yang harus dijaga.

Pentingnya menjaga kerahasiaan informasi tersebut terletak pada potensi kerugian finansial yang signifikan jika ada satu atau dua informasi yang bocor. Namun, sementara nomor PIN, nomor kartu, dan kode OTP mungkin sudah familiar bagi banyak pemegang kartu, masih banyak yang belum sepenuhnya memahami tentang CVV atau CVC.

Pengertian CVV atau CVC



CVV (Card Verification Value) atau CVC (Card Verification Code) adalah kode keamanan terdiri dari tiga atau empat angka yang umumnya terletak di bagian belakang kartu kredit. Jika kartu kredit berlogo Visa, istilah yang digunakan adalah CVV, sedangkan Mastercard menggunakan istilah CVC. Kedua istilah ini juga dikenal sebagai CSC atau card security code.

Pertama kali dikembangkan oleh Michael Stone pada tahun 1995, kedua kode ini menjadi standar keamanan pada kartu kredit. Mastercard mulai menggunakannya pada tahun 1997, diikuti oleh Visa pada tahun 2001. Fungsi utama CVV atau CVC adalah sebagai pengganti PIN atau tanda tangan saat bertransaksi online.

Fungsi CVV dalam Transaksi Online



Ketika berbelanja secara offline, kita biasanya diminta menandatangani bukti pembelian atau memasukkan nomor PIN sebagai langkah otentikasi. Namun, ketika bertransaksi online, kita tidak bisa melakukan kedua hal tersebut. Inilah peran penting CVV atau CVC.

Bank sebagai penerbit kartu kredit menganggap transaksi sah jika pemegang kartu mencantumkan 3 digit angka ini. Tanpa CVV atau CVC yang benar, sistem akan menolak transaksi tersebut. Dengan kata lain, CVV atau CVC berfungsi sebagai langkah keamanan tambahan untuk memastikan bahwa pemilik kartu kredit yang sedang bertransaksi secara online adalah benar-benar pemilik sah.

Tips Menjaga Keamanan CVV



Berbelanja di Situs Terpercaya: Pastikan berbelanja di situs online terpercaya yang memiliki tingkat keamanan yang tinggi, terutama saat menggunakan jaringan pribadi. Hindari wifi publik untuk mengurangi risiko peretasan.
  • Jaga Kerahasiaan: Tidak ada alasan untuk memberitahukan kode CVV kepada siapapun, bahkan jika mereka mengaku dari pihak bank. Bank tidak akan pernah meminta informasi rahasia seperti CVV melalui telepon atau email.
  • Selotip pada Kode CVV: Tutupi kode CVV dengan selotip agar tidak terlihat oleh orang lain saat bertransaksi di kasir atau ATM. Langkah sederhana ini dapat mencegah pencurian data.
  • Hindari Penggesekan Ganda: Pastikan kartu kredit hanya digesek satu kali saat berbelanja offline. Modus skimming sering terjadi, dan hal ini dapat menghindari pencurian data kartu.
  • Jangan Simpan CVV di Ponsel: Hindari menyimpan data kartu kredit, termasuk CVV, di ponsel. Ponsel juga rentan terhadap peretasan, dan kehilangan ponsel dapat berarti kehilangan informasi sensitif.

Ketika menggunakan kartu kredit, langkah-langkah kecil ini dapat membuat perbedaan besar dalam menjaga keamanan finansial dan data pribadi. Sebagai pemegang kartu, tanggung jawab kita untuk melindungi informasi tersebut demi keamanan dan kenyamanan di dunia yang serba modern ini.

Sebagai penutup, penting bagi kita semua untuk terus meningkatkan kesadaran akan keamanan kartu kredit. Apa langkah keamanan favorit Anda saat bertransaksi online? Bagaimana Anda mengelola keamanan informasi kartu kredit Anda di era digital ini?


عروة البارقي Tags
Pinjaman Dana Tunai .info