Market Maker vs Market Taker: Pilih Strategi yang Sesuai Untuk Keuntungan Optimal

duipee
Proses transaksi di pasar komoditas berjangka dan pasar modal memiliki perbedaan signifikan dengan proses transaksi di pasar tradisional. Di pasar komoditas berjangka dan pasar modal, pembeli dan penjual memiliki keleluasaan untuk menentukan harga jual beli sesuai keinginan mereka, berbeda dengan pasar tradisional di mana pembeli seringkali tidak memiliki kekuatan tawar.

Peran penting dalam menentukan harga jual beli ini dipegang oleh market maker dan market taker.

Opsi Order dalam Dunia Trading



Sebelum membahas lebih lanjut tentang market maker dan market taker, kita perlu memahami opsi order atau proses transaksi dalam dunia trading. Ada dua cara untuk memasukkan pilihan harga:

Market Order: Dengan cara ini, aset seperti forex, saham, atau cryptocurrency akan dibeli atau dijual dengan harga pasar yang berlaku saat itu. Kelebihannya adalah transaksi berlangsung cepat, namun kekurangannya adalah kemungkinan menjual dengan harga lebih rendah dari yang diharapkan.

Contoh, Faizal memiliki tabungan USD senilai 100 USD di sebuah bursa forex. Dia ingin menjualnya segera dengan menekan menu market order. Meskipun berhasil terjual dalam beberapa menit, namun harganya lebih rendah dari ekspektasi.

Limit Order: Dengan cara ini, Anda dapat menjual aset pada level harga atau jumlah lot yang diinginkan. Keuntungannya adalah Anda dapat memaksimalkan keuntungan, tetapi kelemahannya adalah harus menunggu sampai ada pembeli yang mau membeli dengan harga tersebut.


Apa itu Market Maker?



Market maker adalah individu yang memasukkan order jual beli aset melalui limit order. Mereka disebut pembuat pasar karena berperan menyediakan likuiditas di bursa aset.

Sebagai contoh, Saeful, seorang trader kripto, membeli Tether (USDT) sebanyak 100 unit dengan harga Rp. 14.200 per unit. Dengan menempatkan limit order di harga 14.500, Ujang memberikan likuiditas kepada bursa kripto untuk menjual USDT dengan harga tersebut. Oleh karena itu, Ujang dikategorikan sebagai market maker.

Apa itu Market Taker?



Market taker adalah individu yang menjual asetnya dengan harga pasar saat itu menggunakan opsi market order. Harga pasar dapat dilihat di order book di platform trading.

Sebagai contoh, Faizal, meskipun berharap nilai tukar dolar mencapai 15.000 rupiah, dia menjualnya sesuai harga pasar saat itu, yaitu 14.370 rupiah. Meskipun mendapatkan keuntungan, jumlahnya jauh di bawah ekspektasi. Asep disebut sebagai market taker karena mengambil "stok" USD dari bursa forex.

Fee Market Maker dan Market Taker



Penting untuk diketahui bahwa setiap pembelian atau penjualan aset menggunakan limit order atau market order akan dikenakan biaya (fee). Biasanya, market taker dikenakan biaya lebih besar dibandingkan market maker.

Biaya market taker lebih tinggi karena dengan market order, mereka mengambil "stok" yang seharusnya bisa dijual kepada trader lainnya. Di platform seperti Indodax, menjadi market maker dapat dikenai biaya 0%, sementara menjadi market taker dikenakan biaya 0,3%, ditambah 0,21% processing fee.

Market Maker vs Market Taker: Pilihan Terbaik untuk Anda



Seorang trader perlu memilih strategi open order yang sesuai dengan tujuan mereka, baik itu market maker atau market taker. Biaya dan volume transaksi akan mempengaruhi keuntungan dan kerugian yang mungkin dialami trader.

Anda bisa menjadi market maker dan market taker sesuai kebutuhan. Limit order atau menjadi market maker umumnya digunakan untuk take profit pada level harga atau volume tertentu. Di sisi lain, market taker atau market order sering digunakan untuk stop loss atau ketika Anda butuh uang dengan cepat.

Perbedaan mendasar antara market maker dan market taker:



  • Market maker menggunakan limit order untuk menyediakan likuiditas di bursa.
  • Market taker menggunakan market order untuk mengambil likuiditas dari bursa.
  • Keuntungan market maker meliputi biaya transaksi yang lebih rendah dan keuntungan maksimal, sementara kelemahannya adalah menunggu lama sampai eksekusi order terjadi.
  • Keuntungan market taker meliputi proses transaksi yang cepat, cocok untuk take profit atau cut loss, namun kekurangannya adalah biaya transaksi yang lebih tinggi dan potensi tidak maksimalnya keuntungan.

Pemilihan Strategi yang Tepat



Dalam memilih antara menjadi market maker atau market taker, seorang trader harus mempertimbangkan beberapa faktor kunci. Berikut adalah pertimbangan yang dapat membantu Anda memilih strategi yang tepat:

1. Ketersediaan Waktu
Jika Anda memiliki ketersediaan waktu yang cukup dan bersedia menunggu, menjadi market maker bisa menjadi pilihan yang baik. Meskipun membutuhkan kesabaran, strategi ini memungkinkan Anda menentukan harga dan volume transaksi sesuai dengan keinginan Anda.

Sebaliknya, jika Anda memiliki waktu terbatas atau ingin segera mengeksekusi transaksi, menjadi market taker dengan opsi market order bisa menjadi solusi. Transaksi akan segera terjadi tanpa perlu menunggu lama.

2. Tujuan Transaksi
Penting untuk memahami tujuan transaksi Anda. Jika Anda mengincar keuntungan maksimal dan bersedia menunggu, menjadi market maker dapat membantu Anda mencapai target tersebut. Sebaliknya, jika Anda butuh likuiditas cepat atau ingin melindungi posisi dengan segera, menjadi market taker bisa menjadi pilihan yang lebih sesuai.

3. Tingkat Risiko yang Dapat Diterima
Setiap strategi trading membawa risiko tersendiri. Sebagai market maker, Anda mungkin harus menunggu lama sebelum transaksi dieksekusi, meningkatkan risiko perubahan pasar. Di sisi lain, market taker dapat menghadapi biaya transaksi yang lebih tinggi, namun dapat segera mendapatkan likuiditas.

4. Fleksibilitas Strategi
Anda tidak harus memilih satu strategi secara eksklusif. Sebagai trader yang berpengalaman, Anda dapat menggunakan kedua strategi ini sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan transaksi Anda. Fleksibilitas ini memungkinkan Anda menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan mencapai hasil yang optimal.

5. Pemilihan Platform Trading
Setiap platform trading memiliki kebijakan fee yang berbeda untuk market maker dan market taker. Sebelum memutuskan strategi, pastikan Anda memahami struktur biaya dan fee yang diterapkan oleh platform yang Anda gunakan. Ini membantu Anda menghitung dengan akurat potensi keuntungan dan kerugian dari setiap transaksi.


Kesimpulan

Memilih antara menjadi market maker atau market taker adalah keputusan yang penting dalam strategi trading Anda. Kedua strategi ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, dan pilihan tergantung pada preferensi pribadi, tujuan trading, dan kondisi pasar.

Sebagai trader yang sukses, penting untuk terus memantau perubahan di pasar dan fleksibel dalam menerapkan strategi. Dengan pemahaman yang mendalam tentang peran market maker dan market taker, Anda dapat meningkatkan keberhasilan trading Anda dan mengoptimalkan hasil transaksi di pasar finansial.


عروة البارقي Tags
Pinjaman Dana Tunai .info