Hemat pangkal kaya, sebuah pepatah yang tak asing di telinga kita. Sejak kecil, kita sering diajak menabung, bukan hanya untuk kekayaan, tapi juga untuk mempersiapkan masa depan dan menjaga agar uang saku tak cepat terkikis oleh keinginan sehari-hari.
Namun, belakangan ini, muncul istilah baru yang seringkali disematkan pada upaya menabung: investasi. Bahkan, dikatakan bahwa investasi dapat membawa kekayaan lebih cepat dibandingkan menabung konvensional. Apakah klaim ini benar? Dan apa perbedaan mendasar antara menabung dan investasi?
Meski terdengar mirip, menabung dan investasi ternyata memiliki perbedaan mendasar. Berikut ini adalah perbandingannya:
Pertanyaannya, manakah yang lebih baik, menabung atau investasi? Jawabannya tergantung pada pertimbangan berikut:
Dengan mempertimbangkan perbedaan dan faktor di atas, banyak orang memilih kombinasi menabung dan investasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, menyiapkan dana darurat dalam tabungan dan berinvestasi dalam reksa dana untuk persiapan pernikahan dalam 2 atau 3 tahun ke depan.
Berikut beberapa tips dalam membagi alokasi uang untuk menabung dan investasi:
Tentukan Tujuan dan Kegunaan:
Tentukan Target Jangka Panjang dan Pendek:
Taruh pada Kantong yang Berbeda:
Manfaatkan Fitur Autodebet:
Menabung dan investasi keduanya memiliki peran penting dalam mempersiapkan masa depan. Penting bagi setiap individu untuk memahami perbedaan keduanya dan memilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing.
Namun, belakangan ini, muncul istilah baru yang seringkali disematkan pada upaya menabung: investasi. Bahkan, dikatakan bahwa investasi dapat membawa kekayaan lebih cepat dibandingkan menabung konvensional. Apakah klaim ini benar? Dan apa perbedaan mendasar antara menabung dan investasi?
Perbedaan Menabung dan Investasi
Meski terdengar mirip, menabung dan investasi ternyata memiliki perbedaan mendasar. Berikut ini adalah perbandingannya:
1. Definisi
Menabung adalah tindakan menyisihkan sebagian pendapatan atau uang jajan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Celengan dan bank adalah dua instrumen umum yang digunakan untuk menabung.
Investasi, di sisi lain, adalah proses mengalokasikan sebagian sumber daya untuk meraih keuntungan di masa depan. Sumber daya yang diinvestasikan tidak hanya uang, melainkan juga waktu dan tenaga. Artinya, investasi tak hanya terbatas pada saham, reksa dana, atau instrumen keuangan lain, tetapi juga melibatkan pengorbanan waktu dan tenaga, seperti melalui pendidikan atau peningkatan keterampilan.
2. Hasil
Hasil dari menabung sebanding dengan jumlah uang yang Anda tabung. Sebagai contoh, jika Anda menabung Rp100.000 setiap bulan, dalam setahun tabungan Anda akan bertambah sekitar Rp1.200.000. Meskipun tabungan di bank memberikan suku bunga, keuntungan dari investasi umumnya lebih besar.
Di sisi lain, hasil investasi dapat lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang Anda investasikan. Investasi memberikan peluang untuk mendapatkan capital gain dan dividen, tetapi juga berisiko mengalami capital loss.
3. Jaminan
Menabung memberikan jaminan terhadap kemungkinan kehilangan dana. Simpanan di bank, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito, dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Investasi, di sisi lain, tidak memiliki jaminan. Baik saham maupun instrumen investasi lainnya tidak terlindungi sepenuhnya.
4. Risiko
Menabung dianggap lebih aman karena tabungan di bank dijamin oleh pemerintah melalui LPS.
Investasi memiliki risiko yang lebih tinggi karena tidak ada jaminan, dan peluang untuk mendapatkan keuntungan juga disertai dengan risiko kerugian. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi melalui perusahaan yang telah diotorisasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BAPPEBTI untuk produk pasar modal atau komoditas.
5. Akses
Perbedaan lainnya adalah akses terhadap uang. Uang dari tabungan lebih mudah dicairkan, terutama dengan adanya aplikasi mobile banking dan dompet digital. Di sisi lain, uang yang diinvestasikan tidak selalu mudah dicairkan tergantung pada jenis instrumen investasi.
6. Metode Pengelolaan
Saat menabung, bank mengelola uang Anda, meminjamkannya sebagai kredit kepada pihak lain. Di sisi lain, dalam investasi, Anda bertanggung jawab untuk mengelola uang Anda sendiri, memilih emiten, instrumen investasi, dan mengelolanya secara bijaksana.
Menabung adalah tindakan menyisihkan sebagian pendapatan atau uang jajan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan. Celengan dan bank adalah dua instrumen umum yang digunakan untuk menabung.
Investasi, di sisi lain, adalah proses mengalokasikan sebagian sumber daya untuk meraih keuntungan di masa depan. Sumber daya yang diinvestasikan tidak hanya uang, melainkan juga waktu dan tenaga. Artinya, investasi tak hanya terbatas pada saham, reksa dana, atau instrumen keuangan lain, tetapi juga melibatkan pengorbanan waktu dan tenaga, seperti melalui pendidikan atau peningkatan keterampilan.
2. Hasil
Hasil dari menabung sebanding dengan jumlah uang yang Anda tabung. Sebagai contoh, jika Anda menabung Rp100.000 setiap bulan, dalam setahun tabungan Anda akan bertambah sekitar Rp1.200.000. Meskipun tabungan di bank memberikan suku bunga, keuntungan dari investasi umumnya lebih besar.
Di sisi lain, hasil investasi dapat lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang Anda investasikan. Investasi memberikan peluang untuk mendapatkan capital gain dan dividen, tetapi juga berisiko mengalami capital loss.
3. Jaminan
Menabung memberikan jaminan terhadap kemungkinan kehilangan dana. Simpanan di bank, baik dalam bentuk tabungan maupun deposito, dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Investasi, di sisi lain, tidak memiliki jaminan. Baik saham maupun instrumen investasi lainnya tidak terlindungi sepenuhnya.
4. Risiko
Menabung dianggap lebih aman karena tabungan di bank dijamin oleh pemerintah melalui LPS.
Investasi memiliki risiko yang lebih tinggi karena tidak ada jaminan, dan peluang untuk mendapatkan keuntungan juga disertai dengan risiko kerugian. Oleh karena itu, penting untuk berinvestasi melalui perusahaan yang telah diotorisasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau BAPPEBTI untuk produk pasar modal atau komoditas.
5. Akses
Perbedaan lainnya adalah akses terhadap uang. Uang dari tabungan lebih mudah dicairkan, terutama dengan adanya aplikasi mobile banking dan dompet digital. Di sisi lain, uang yang diinvestasikan tidak selalu mudah dicairkan tergantung pada jenis instrumen investasi.
6. Metode Pengelolaan
Saat menabung, bank mengelola uang Anda, meminjamkannya sebagai kredit kepada pihak lain. Di sisi lain, dalam investasi, Anda bertanggung jawab untuk mengelola uang Anda sendiri, memilih emiten, instrumen investasi, dan mengelolanya secara bijaksana.
Lebih Baik Menabung atau Investasi?
Pertanyaannya, manakah yang lebih baik, menabung atau investasi? Jawabannya tergantung pada pertimbangan berikut:
1. Kegunaan
Investasi cocok menggunakan uang yang memang disisihkan khusus untuk itu. Sementara tabungan lebih baik untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan mendesak, atau jangka pendek.
2. Likuiditas
Aset investasi cenderung sulit dicairkan dibandingkan dengan tabungan. Oleh karena itu, perlu bijak dalam menyusun alokasi uang untuk tabungan dan investasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Keuntungan dan Risiko
Apa yang Anda inginkan? Keuntungan tambahan alias passive income, atau menghindari risiko? Jika ingin passive income, investasi mungkin lebih baik. Namun, jika ingin menghindari risiko, menabung bisa lebih cocok.
Investasi cocok menggunakan uang yang memang disisihkan khusus untuk itu. Sementara tabungan lebih baik untuk kebutuhan sehari-hari, kebutuhan mendesak, atau jangka pendek.
2. Likuiditas
Aset investasi cenderung sulit dicairkan dibandingkan dengan tabungan. Oleh karena itu, perlu bijak dalam menyusun alokasi uang untuk tabungan dan investasi sesuai dengan kebutuhan.
3. Keuntungan dan Risiko
Apa yang Anda inginkan? Keuntungan tambahan alias passive income, atau menghindari risiko? Jika ingin passive income, investasi mungkin lebih baik. Namun, jika ingin menghindari risiko, menabung bisa lebih cocok.
Dengan mempertimbangkan perbedaan dan faktor di atas, banyak orang memilih kombinasi menabung dan investasi sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, menyiapkan dana darurat dalam tabungan dan berinvestasi dalam reksa dana untuk persiapan pernikahan dalam 2 atau 3 tahun ke depan.
Tips Membagi Uang untuk Menabung dan Investasi
Berikut beberapa tips dalam membagi alokasi uang untuk menabung dan investasi:
Tentukan Tujuan dan Kegunaan:
- Misalnya, dana darurat masuk tabungan, sementara dana pensiun dialokasikan untuk investasi.
Tentukan Target Jangka Panjang dan Pendek:
- Contoh, target jangka panjang untuk dana darurat minimal Rp5.000.000. Alokasikan sebagian uang bulanan untuk mencapai target tersebut.
Taruh pada Kantong yang Berbeda:
- Gunakan aplikasi atau platform yang berbeda untuk investasi dan tabungan agar tidak bercampur.
Manfaatkan Fitur Autodebet:
- Gunakan fitur autodebet untuk secara otomatis menyisihkan uang ke tabungan atau investasi.
Menabung dan investasi keduanya memiliki peran penting dalam mempersiapkan masa depan. Penting bagi setiap individu untuk memahami perbedaan keduanya dan memilih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan masing-masing.